Jalan kehidupan emang berliku-liku. Pagi siang sore malam waktupun
terus terus berputar. Tanpa kita sadari banyak waktu yang terbuang percuma
dengan rasa iri, dendam, sedih dan marah. Pada suatu saat manusia juga memiliki
rasa yang ia rasa gelap. Seperti gelapnya malam tanpa bintang satupun dilangit
atau kaya gelapnya black coffee tanpa gula apalagi tanpa cinta..acie....serius amat bacanya...^^. Lanjut
seriusnya.
Berbicara tentang kegelapan, saya teringat akan cerita nabi
yunus as. Ketika ia merasa gagal untuk mendakwahi umat dikampungnya lalu ia
pergi berlayar keluar kampungnya. Singkat cerita ia harus terpilih untuk
dibuang kelautan untuk mengurangi beban dikapal tersebut hingga akhirnya ia
dimakan oleh ikan paus.
Didalam tubuh ikan paus itu nabi yunus as sadar akan
kesalahannya, berdzikir kepada Alloh seperti yang telah diabadikan disurat Al
Anbiya ayat 87 :
Laa ila ha illa anta
subhanaka inni kuntu minadzholimin.
Kemudian ia bertaubat kepada Alloh SWT dan mengakui
kesalahannya .
Apa yang terjadi setelah itu?, dengan izin dan kuasa Alloh
SWT paus tersebut memuntahkan nabi yunus as kesebuah daratan yang dimana
daratan tersebut terdapat tanaman yang menyehatkannya dan ketika ia kembali kekaumnya,
ternyata mereka telah beriman.
Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari doa nabi yunus as
tersebut?
1. Laa ila ha illa anta, (tiada Tuhan selain Alloh)
Pertama kali kita harus ingat akan Alloh, Dia yang maha
kuasa atas segala sesuatu. Nabi yunus memulainya dengan pengakuan yang mendalam
bahwa Allohlah Tuhannya, penolongnya, pelindungnya dan pengurusnya.
Mengakui Alloh sebagai Tuhan yang tiada sekutu bagiNya
merupakan salah satu fitrah dari manusia karena manusia suka untuk menyembah
kepada Tuhannya.
Pengakuan ini juga merupakan salah satu bentuk penghambaan
atau merendahkan diri kepada Alloh SWT.
2. Subhanaka, ( Maha suci Engkau)
Mengakui bahwa Alloh itu maha suci, bersih dari segala
kedzholiman. Bersih dari kesalahan takdir dan kesalahan-kesalahan lainnya.
Terkadang ketika kita dalam suatu masalah, kita bertanya:
kenapa saya?, kenapa nasib saya seperti ini?, saya sudah berdoa terus, kenapa
takdir ini begitu berat Yaa Robb..?, kenapa dia bukan buat aku Yaa Robb?(kalo
yang ini curhat..he..he..he..).
Tapi yang dilakukan nabi yunus adalah ia menyadari bahwa
terbuangnya ia kelautan, tertelannya oleh ikan paus itu bukan karena kesalahan
Alloh. Karena Alloh maha suci dari kesalahan.
Terus salah siapa?, maka kelanjutan doanya adalah
3. Inni kuntu minadzholimin, (Sungguh aku yang dzolim)
Kalimat ini merupakan sebuah pengakuan bahwa nabi yunus yang
salah. Karena kurang sabarnya ia menghadapi kaumnya untuk beriman.
Ketika kamu mulai menyalahkan orang lain, maka kamu akan
terfokus pada kesalahan orang lain tersebut. Kan susah untuk mengendalikan
orang lain. (Tapi kalo kamu punya sharinggan beda yah..he..he..he..#ngaco)
Ketika kita mulai menyalahkan diri sendiri, maka ada suatu
tanggung jawab yang secara tidak sadar tercap diotak kita.
Lalu tinggal kuasaNya untuk menentukan yang terbaik untuk
kita.
Note: tulisan saya ini
sangat terinspirasi dari kang rendy saputra. Makasih kang..he..he..he...
0 comments:
Post a Comment