• Subcribe to Our RSS Feed

Sunday, July 10, 2016

iblis terpaksa bertamu

6:49 PM // by Dedy Setiawan // 1 comment


iblis terpaksa bertamu

 
iblis terpaksa bertamu kepada Rasullullah SAW
Ketika kami sedang bersama Rasullullah SAW dikediaman seorang sahabat anshor, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah:
“Wahai penghuni rumah, bolehkan aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasullullah berkata:
“Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab:
“Alloh dan RasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Alloh bersamaNya.”
Umar bin Khattab berkata:
“izinkan aku membunuhnya wahai Rasullullah.”
Nabi menahannya:
“sabar wahai umar, bukankah kamu tahu bahwa Alloh memberinya kesempatan hingga hari kiamat?”
“lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Alloh untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Dijanggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata:
“salam untukmu Muhammad, salam untukmu para hadirin”
Rasullullah lalu menjawab:
“salam hanya milik Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab:
“Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
Rasullullah berkata:
“siapa yang memaksamu?”
Iblis menjawab:
“Seorang malaikat dari utusan Alloh telah mendatangiku dan berkata:
“Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia.
Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Alloh, andai kau berdusta satu kali saja, maka Alloh akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatupun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”
Orang yang dibenci iblis
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab:
“kamu, kamu dan orang sepertimu adalah makhluk Alloh yang paling aku benci.”
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“siapa selanjutnya?”
Iblis segera menjawab:
“pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.”
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“lalu siapa lagi?”
Iblis segera menjawab:
“orang alim dan wara’ (loyal/setia)”
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“lalu siapa lagi?”
Iblis segera menjawab:
“orang yang selalu bersuci”
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“siapa lagi?”
Iblis segera menjawab:
“seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain.”
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“apa tanda kesabarannya”
Iblis segera menjawab:
“wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Alloh akan memberi pahala orang-orang yang sabar”
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“selanjutnya apa?”
Iblis segera menjawab:
“orang kaya yang bersyukur”
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“apa tanda kesyukurannya?”
Iblis segera menjawab:
“ia mengambil kekayaan dari tempatnya dan mengeluarkan juga dari tempatnya”
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“orang seperti apa Abu Bakar menurutmu”
Iblis segera menjawab:
“ia tidak pernah menurutiku dimasa jahiliyah, apalagi dalam islam.”
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“Umar bin Khatab”
Iblis segera menjawab:
“Demi Alloh setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur”
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“Usman bin Affan”
Iblis segera menjawab:
“aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya ”
Rasullullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada iblis:
“Ali bin Abi Tholib”
Iblis segera menjawab:
“aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya, tetapi ia tak akan mau melakukan itu”
(Ali bin Abi Tholib selalu berdzikir terhadap Alloh Subhanahu Wa Ta’ala)
Amalan yang dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak sholat?”
“aku merasa panas dingin dan gemetar”
“Kenapa?”
“sebab, setiap seorang hamba bersujud 1X kepada Alloh, Alloh mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca Al-Qur’an?”
“aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya, yaitu keberkahan dalam hartanya, hdupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka & segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“suara kuda perang dijalan Alloh.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar diwaktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“sedekah yang diam-diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat Fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Sholat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“dengan tangan kiri dan jariku.”
“dimanakah kau menaungi anak-anakmu dimusim panas?”
“dibawah kuku manusia.”
Manusia yang menjadi teman iblis
Nabi lalu bertanya:
“Siapa temanmu wahai iblis?”
“Pemakan riba”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir”
“apa yang membuatmu gembira?”
“bersumpah dengan cerai”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan sholat jum’at”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan sholatnya dengan sengaja”
Iblis tidak berdaya dihadapan orang yang ikhlas
Rasullulloh Shollallahu ‘Alaihi Wasallam lalu bersabda:
“Segala puji bagi Alloh yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu”
Iblis segera menimpali:
“tidak...tidak... tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir”
“bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua, baik yang bodoh atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang sholeh, ekcuali hamba Alloh yang ikhlas.”
“siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidaklah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan serta hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku. Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithon. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk mengganggu anak-anak muda. Sebagian untuk mengganggu orang tua. Sebagian untuk mengganggu wanita-wanita tua. Sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada para zahid. aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada sholat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu sholat berjamaah. aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu dimata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama sehingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus. aku punya anak yang senang berada dilidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia maka 99% pahalanya akan terhapus. pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithon duduk dipinggul dan pahanya lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya. Syaithon juga berkata “keluarkan tanganmu” lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithon pun menghiasi kukunya.”
Cara iblis menggoda
“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?, akulah makhluk pertama yang berdusta, pendusta adalah sahabatku, barangsiapa yang bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada adam dan hawa dengan nama Alloh bahwa aku benar-benar menasehatinya, berdusta adalah kegemaranku, ghibah (gosip) dan namimah (adu domba) kesenanganku, kesaksian palsu kegembiraanku. Wahai Muhammad. Umatmu ada yang suka mengulur-ulur sholat, setiap ia hendak berdiri untuk sholat aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk. Lalu ia menundannya hingga ia melaksanakan sholat diluar waktu maka sholat itu dipukulkan kemukannya. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia sholat namun aku bisikkan ke telinganya: lihat kiri dan kananmu, iapun menoleh. Pada saat yaitu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan: aholatmu tidak sah. Bukankah kamu tahu Muhammad, jika orang yang banyak menoleh dalam sholatnya akan dipukul. Jika ia sholat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas, iapun sholat seperti ayam yang mematuk beras. Jika ia berhasil mengalahkanku dan sholat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal sholatnya & wajahnya akan dirunah menjadi wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam sholat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaithon akan masuk ke dalam dirinya dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia daniapun semakin taat padaku. Kebahagiaan apa untukmu, sedang akuu memerintahkan orang miskin agar meninggalkan sholat, aku berkata padanya: kamu tidak wajib sholat, sholat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat, orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau sholat. Iapun mati dalam kekafiran.